DIDUGA TAK SESUAI BESTEK PEMBANGUNAN IRIGASI SAWAH LAWEH TARUSAN DIDEMO WARGA

Spread the love

Pa


Painan – kabayakin.com., Masyarakat Kenagarian Duku Batu Hampa Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan mendemo pengerjaan PROYEK JARINGAN Sekunder Daerah Irigasi Sawah Laweh Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumtera Barat. Pasalnya proyek yang dikerjakan PT Kalber Reksa Abadi diduga tidak sesuai bestek (10/11/23).

Tak senang dengan pengerjaan pembuatan SIPON (Saluran Air Pipa Dibawah Tanah ).

Dari pantauan kabayakin.com, Masyarakat melakukan demo unjuk rasa untuk menghentikan pengerjaan pembuatan sipon irigasi sawah laweh tarusan.

Masyarakat meminta para pekerja proyek untuk menghentikan aktivitas pengerjaan pembuatan SIPON tersebut sampai terwujut jembatan talang irigasi. Kemudian pendemo memasang dua spanduk di lokasi pengerjaan SIPON yang bertuliskan “ Kami masyarakat kenagarian Duku Batu Hampa menolak pemasangan pipa irigasi di sungai. Kami butuh jembatan penyebrangan, jembatan irigasi sesuai dengan kesepatakan awal tahun 2016. Kami menuntut hasil musyarah tersebut. Dari masyarakat Kenagarian Duku Batu Hampa.

Dari informasi yang kami himpun di lapangan, para pengunjuk rasa tidak menerima pengerjaan pembuatan saluran SIPON karena merasa sangat beresiko bagi kampung halaman mereka.

“Kami takut bila saluran sipon ini nanti tersumbat banjir akan mengenangi kampung halam kami. Untuk itu Kami meminta pihak kontraktor hanya melakukan pembangun irigasi ini sesuai perjanjian kontrak tanggal 6 maret tahun 2023 yang telah disosialisasikan ke masyarakat” ucap pengunjuk rasa.

Harmed Malin Bagindo juru bicara peserta demo dari perwakilan Ninik Mamak kepada kabayakin.com mengatakan. “ awalnyo design pembangunan jembatan dan saluran irigasi ini diajukan oleh Bupati dan wakil Bupati Pesisir Selatan ke pusat waktu itu bapak Darizal Basir. Bupati dan Bapak Nasrul Abit wakilnya kalau tak salah sejak tahun 2012″ ucap Harmed.

“Setelah permintaan ini dikabulkan Pemerintah Pusat tentumya kami sangat gembira. design nyo sudah siap semua. Bentuknya sama dengan bangun jembatan talang irigasi di Nagari Duku Utara yang telah siap itu. Dan ini tentu tidak ada bedanyo dengan yang akan dikerjakan lokasi Kampung Simauang Cumateh ini. Ado talang, ado jembatan di atenyo” terang Harmen.

“Itulah sebabnya di ujung jalan sana di bebaskan tanah dan di ujung jalan sini dibebaskan tanah. Berarti itu harus ado jembatan. Bukan bangunan SIPON. Kami disini hanya mendukung pekerjaan jembatan dan di bawanyo talang air. kalau tidak stop saja pekerjaan ini. Masyarakat kami tidak butuh sipon ini”.

Hal senada juga disampaikan Hendri Sari Marajo peserta demo juru bicara dari unsur Pemuda Kenagarian Dukiu Batu Hampa kepada kabayakin.com.

Hendri mengatakan “memang pada awal sosialisasi dulu, akan dibangun jembatan dan talang air dibawahnya. Dengan adanya rencana jembatan ka subarang ini usaha pertanian akan lancar. Dan kami masyarakat sangat sudah lama mengingikan jembatan itu. Sehinggan dengan keinginan masarakat jembatan itu, maka biaya ganti rugi tanah di baliak sungai itu tidak diperhitungkan betul oleh masyarakat”

“Pokoknya kami masyarakat Kampung Simaung Cumateh ini dapat jembatan” ucap Hendri.

Di tempat yang sama, humas PT Kalber Reksa Abadi, Am Baro kepada kabayakin.com mengatakan “menangapi aksi demo masyarakat Simaung Cumateh, tentu saya mendengar tanggapan aspirasi dari masyarakat. Kalau masyaakat memintak tidak bisa, apanya ke kontraktor. Karena itu adalah wewenang dari dinas. Nah yang dituntut oleh masarakat sekarang adalah talang air yang dibicarakan sesuai dengan tender pertama”.

“Memang Kalau tender yang pertama i tu saya mendengar, tapi sayakan sudah sisi yang kedua . Jadi tender lelang yang pertama saya dengar itu memang jembatan saluran alang air. Dan setelah itu ado perobahan yang diberikan dari pusat bahwa ini diganti dengan sipon. Nah hanya sampai situ Saya tahu” terang Am Baro. ( PR)