Nasehat Ustad Muhmmad Shaleh di Polres Pessel

Spread the love

Pesisir Selatan, Kabayakin.com Pada acara penutupan itikaf anggota Polres Pesisir Selatan yang ke-8 di Mesjid Nurul Hidayah Mal Polres Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ustad Muhmmad Shaleh memberikan semangat pencerahan agama kepada peserta program itikaf “baliak ka surauPolres Pesisir Selatan tentang pentingnya usaha herja agama di rumah yang kita kenal dengan bayan obsi. Semangat pencerahan tersebut disampaikan dalam rangka acara penutupan program itikaf tersebut.

Dikatakan Ustad Muhmmad Shaleh seusai melaksanakan tarbiyah itikaf ini, “yang terpending di balik yang penting adalah meluruskan niat. Adapun setelah kegiatan ini tujuan kita pulang adalah ada fikir agama dalam hidup kita. Nanti sebelum ke rumah kita transit dulu ke mesjid terdekat dari rumah kita, untuk melaksanakan amalan tahyatul mesjid dan duha. Bagi yang punya istri jangan lupa bawa oleh oleh untuk istri, bawa kelembutan ke rumah, bawa kasih sayang ke rumah, jadikan diri kita bunga bagi keluarga kita”.

Lebih lanjut Ustad Muhmammad Shaleh memberikan pencerahan kepada peserta itikaf. “Di mana nanti sesampai di rumah jangan lupa baca salam. Dan Sebelum masuk rumah jangan lupa baca tiga surat “kul” yaitu surat Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan surat An Nas, baru masuk rumah. Dan yang penting lagi jangan lupa buat taklim di rumah bersama keluarga. Musyawahakan dengan istri kapan waktu yang pas untuk untuk bisa mengadakan taklim sebagaimana yang telah kita pelajari pada waktu itkaf lalu”.

Kemudian Ustad Muhmmad Shaleh menekankan kepada peserta “Dan jangan sekali kali bawa laki laki kerumah walaupun itu seorang ustad”. Dilihat sepintas itu baik kesannya tetapi kalau caranya tidak menurut sunnah raasulullah, pada akhirnya mendatangkan petaka dalam rumah tangga. Kalaupun pingin pencarah agama di rumah bersama keluarga bawalah ustadzah. Bila seorang laki laki tidak cemburu saat istrinya berpandangan, dilihat oleh lelaki lain, maka itu namanya lelaki dayus atau lelaki penggecut. Inilah yang diajarkan oleh nabi kita Muhammad Rasulullah SAW”.

“Terakhir saya sampaikan, bagi bapak-bapak di kepolisian lebih banyak peluang ladang dakwah karena berkecimpung langsung dengan masayakat. Istimewanya bapak-bapak di samping sebagai alat pertahanan negara, bapak juga alat pertahanan agama yaitu tentaranya Allah. Yang penting Cuma nianya saja yang perlu dilurusakan. Karena polisi itu orang-orang pilihan, tidak semua orang bisa jadi polisi”.

“Oleh sebab itu rangkul masyarakat karena masyarakat adalah ladang dakwah kita. Boleh cari dunia tapi agama tetap harus yang diutamakan. Didik anak-anak kita di pondok-pondok agama. Maka kelak besar kalau jadi insinyur, maka insyur yang aktif dakwah, kalau jadi dokter, dokter yang aktif dakwah dan sebagainya. Mudah-mudahan di mana-mana kita berbaur dengan masyarakat hendaknya selalu dalam suasana dakwah”, terang Ustad Muhmmad Shaleh. Dan menutup langsung kegiatan ini dengan doa. (OT)