Pepatah Minang mengatur upacara sebagai berikut;
Sigai mencari Anau yang berdiri tetap, datang dek bajapuik, pai jo baanta, Ayam putiah tabang siang, basuluah Matoari, bagalanggang mato urang banyak (sebatang bambu yang berfungsi sebagai tangga mencari enau, enau tetap, tanggalah yang berpindah, datang karena dijeput, pergi dengan diantar (bagaikan) Ayam putih terbang siang, bersuluh Matahari, bergelanggang (disaksikan) mata orang banyak.
Maksud dari pepatah di atas adalah bahwa dalam setiap perkawinan adat Minangkabau semua laki-laki yang diantar ke rumah istrinya, dengan dijemput oleh keluarga istrinya secara adat dan diantar pula bersama-sama oleh keluarga pihak laki-laki secara adat pula.
Mulai sejak itu suami menetap di rumah atau dikampung halaman istrinya.
Bersambung….